Ini Cara Mengukur Kesuksesan Diri yang Sebenarnya

Sejak kecil, orang tua mempersiapkan kita untuk bisa sukses di kehidupan. Kita tumbuh dengan doktrin bahwa menjadi sukses adalah sebuah tujuan hidup.

 

Banyak buku dan paparan yang menjelaskan kebiasaan orang-orang sukses, bahkan kata kunci “Cara untuk menjadi sukses” di Google menghasilkan 106 juta sumber informasi.

 

Sukses menjadi sebuah kata yang penuh dengan magis. Semua orang berlomba-lomba mencapai kesuksesan itu. Bahkan ada istilah “sukses dunia akhirat”, dimana kita mencari kesuksesan di dunia (memiliki kekayaan dan ketenaran) dan kesuksesan di akhirat (masuk surga).

 

Lalu pertanyaannya, bagaimana kita tahu bahwa kita sudah mencapai titik keberhasilan dan tiba dalam kesuksesan yang kita inginkan? Apa tolak ukur keberhasilannya?

 

Apakah besarnya kesuksesan ditentukan dari hal ekonomis seperti jumlah uang yang kamu miliki di bank? Jumlah followers kamu di media sosial? Jumlah likes yang kamu dapatkan dari foto yang kamu post? Skor IPK kamu? Dimana kamu sekolah? Seberapa besar zakat dan sedekah yang kamu berikan setiap bulan?

 

Apakah kesuksesan hanya bisa diukur dari hal yang sifatnya tangible atau dapat dihitung?

 

Apa yang dimaksud dengan sukses?

 

Sukses tidak hanya tentang ketenaran, kekayaan dan keunggulan.

 

Tingkat kesuksesan seseorang tidak diukur dari seberapa banyak uang yang dimiliki atau seberapa unggul dan terkenal dirinya. Menurut Zig Ziglar, motivator asal Amerika, kesuksesan adalah mendapatkan banyak hal yang bisa dibeli oleh uang namun di saat bersamaan kamu juga mendapatkan hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.

 

Seperti contohnya kamu sukses menjadi milioner dengan bisnis-bisnis raksasa yang menghasilkan pundi-pundi kekayaan, namun kamu tidak bisa membeli cukup banyak waktu untuk dirimu sendiri ataupun keluarga.

 

Orang-orang sukses seperti Bill Gates, Waren Buffet dan Richard Branson mengatakan bahwa tingkat kesuksesan hidupmu adalah ketika kamu bahagia, banyak orang yang mencintai kamu, dan seberapa besar dampak yang kamu berikan ke orang-orang yang membutuhkan.

 

“In my opinion, true success should be measured by how happy you are.” —  Richard Branson

 

“I measure success by how many people love me.” — Warren Buffet

 

“It is also nice to feel like you made a difference — inventing something or raising kids or helping people in need.” — Bill Gates

 

 

Apa saja yang termasuk dalam kesuksesan diri?

 

1. Sukses adalah ketika kamu mengakhiri harimu dan tahu bahwa kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu dengan sangat baik.

 

2. Sukses adalah ketika kamu bisa pulang ke rumah setelah hari yang panjang dan tidak menghabiskan hari dengan perut yang lapar.

 

3. Sukses adalah ketika kamu pulang ke rumah dan disambut dengan orang-orang yang mencintai kamu.

 

4. Sukses adalah ketika kamu aman secara finansial dan bisa memenuhi kebutuhan kamu setiap bulan.

 

5. Sukses adalah memiliki iman yang membuat kamu tetap berada di jalan yang lurus.

 

6. Sukses adalah ketika kamu memiliki tujuan mimpi yang kuat dan kamu berproses menuju pencapaian mimpi tersebut.

 

7. Sukses adalah berada di lingkungan positif yang selalu mendukungmu untuk kejar mimpi.

 

8. Sukses adalah memiliki minat dan hobi yang membawamu kesenangan dan kedamaian.

 

9. Sukses adalah mengenal dirimu dengan baik dan tidak terbawa arus pergaulan.

 

10. Sukses adalah membahagiakan orang tua dengan usahamu.

 

11. Sukses adalah ketika apa yang kamu lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain.

 

12. Sukses adalah ketika kamu sudah bisa memikirkan kesejahteraan di luar dari diri kamu sendiri.

 

 

Apa saja yang tidak termasuk dalam kesuksesan diri?

 

1. Sukses itu bukan tentang bekerja terlalu keras sampai lupa meluangkan waktu untuk keluarga.

 

2. Sukses itu bukan tentang menghasilkan banyak uang untuk membeli barang yang lebih banyak dan mewah dari yang sudah kamu punya.

 

3. Sukses itu bukan tentang pergi beribadah tapi sibuk membalas chat atau email dari rekan kerja.

 

4. Sukses itu tidak membiarkan diri kamu terlalu lelah dan mengabaikan kesehatan kamu.

 

5. Sukses itu tidak membuat kamu menjadi orang yang gila kerja sampai tidak punya hobi atau kegiatan lain di luar bekerja.

 

6. Sukses itu tidak pelit ilmu ataupun materi terhadap mereka yang membutuhkan.

 

7. Sukses itu tidak menjadikan kamu pribadi yang haus tenar dan kekuasaan.

 

8. Sukses itu tidak membuat kamu menjadi orang yang emosional dan kurang berempati.

 

9. Sukses itu tidak mengucilkan kamu dari lingkungan pertemanan.

 

10. Sukses itu tidak memberikan rasa takut kehilangan.

 

 

Bagaimana cara mengukur kesuksesan yang sebenarnya?

 

Tolak ukur kesuksesan seperti materi, popularitas dan keunggulan adalah suatu hal yang diciptakan oleh manusia. Manusia akan dianggap lebih ‘penting’ derajatnya ketika ia memiliki posisi yang lebih tinggi dan materi yang lebih banyak.

 

Jika kita mengukur kesuksesan berdasarkan ciptaan manusia, kita hanya akan mengevaluasi diri kita sendiri terhadap standar yang diciptakan oleh manusia. Bukankah lebih masuk akal ketika kita mengukur kesuksesan dengan nilai yang lebih besar dari itu?

 

Mengutip dari Business Insider, orang-orang yang sedang dalam penghujung hidupnya punya penyesalan berikut:

1. Tidak cukup banyak waktu untuk diri sendiri dan keluarga.

2. Tidak membiarkan diri sendiri bahagia.

3. Terlalu keras bekerja.

4. Tidak hidup sebagaimana mestinya.

 

Jadi, kehidupan dan kesuksesan yang bermakna tidak ada hubungannya dengan kekayaan, ketenaran, jumlah rumah atau mobil yang dimiliki atau jumlah likes di media sosial.

 

Kesuksesan yang hakiki adalah ketika kita bisa mengerjakan apa yang membuat kita bahagia, dengan menjalani cara yang paling nyaman dan masuk akal buat kita, dan mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang membawa suka cita dan kehangatan.

 

 

Kapan kita tahu bahwa kita sudah sukses?

 

Dream Warriors sudah memahami bahwa menjadi sukses tidak harus selalu diukur dalam bentuk materi. Oleh karena itu, penting untuk membuat standar terhadap diri sendiri, dimana kita bisa menentukan pencapaian puncak kesuksesan tersebut.

 

Kamu akan tahu jika kamu “berhasil” ketika:

 

1. Kamu bahagia dengan hidupmu.

 

Kamu punya arah yang ingin kamu tuju dan apa yang kamu lakukan bermakna bagimu.

 

Kamu tidak menjadi pribadi yang mudah cemburu dengan pencapaian orang lain. Justru kamu akan bersikap suportif dan termotivasi dengan kesuksesan yang orang lain raih.

 

2. Kamu bangga dengan dirimu sendiri.

 

Kamu menghargai setiap proses yang kamu lewati dalam perjalanan mengejar mimpi. You celebrate small wins in your journey, sekalipun itu berarti kegagalan.

 

3. Kamu punya orang yang peduli denganmu.

 

Kamu memiliki support system yang akan selalu ada dalam suka dan duka. Mereka yang akan selalu menjadi tempat rehatmu ketika kamu sedang lelah berjuang mencapai mimpi.

 

4. Kamu melakukan sesuatu untuk orang lain.

 

Kamu tidak hanya fokus dengan perkembangan diri sendiri, tapi kamu juga berkontribusi untuk orang lain. Hal yang kamu lakukan memberikan dampak, baik secara langsung maupun tidak.

 

5. Kamu berproses dan berkembang.

 

Kamu tidak stuck di satu tempat. Kamu tidak terjebak di lingkungan yang tidak mendukung mimpimu. Kamu punya motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan dan kualitas diri.

 

6. Kamu berani mengambil tanggung jawab.

 

Seberat apapun beban tanggung jawab yang diberikan, kamu mampu menjawab tantangan yang diterima. Untuk mencapai kesuksesan, tentunya kamu harus naik kelas dalam menjalani tugas dan tanggung jawab.

 

7. Kamu berani menjadi diri sendiri.

 

Indikator keberhasilan dan kesuksesan adalah ketika kamu berani menunjukkan jati diri kamu. Tentunya jati diri yang positif ya. Misalnya kamu berani untuk lebih menyuarakan opini dan berkontribusi terhadap pemecahan masalah di dalam tim. Kamu menunjukkan diri lewat kualitas yang kamu miliki.

 

8. Kamu punya keleluasaan dalam melakukan hal yang kamu sukai.

 

Kebebasan dan keleluasan adalah suatu hal yang tidak bisa ddibeli dengan materi. Ketika kamu punya kebebasan melakukan hal yang kamu sukai, kamu termasuk ke dalam orang yang sukses.

 


 

Kesimpulannya, cara yang tepat untuk mengukur kesuksesan adalah dengan mendefinisikan makna sukses untuk dirimu dan menilai kemajuanmu berdasarkan makna tersebut. Tingkat sukses yang ingin dicapai oleh masing-masing orang berbeda-beda, jangan paksakan dirimu untuk memenuhi standar kesuksesan orang lain.

 

Contoh:

 

Target tahun 2020:

Menerbitkan buku pertama

 

Cara menilai kemajuan:

1. Menulis 500 kata per hari

2. Menyelesaikan 1 bab per 2 minggu

3. Dan seterusnya

 

Jangan menyalahkan diri sendiri ketika kamu gagal. Kamu harus ingat bahwa ketika kamu sudah mau mencoba, bergerak dan berproses, kamu sudah menjadi orang yang sukses.

 

Penting untuk kamu ingat:

 

Niat dan kemauan lebih penting daripada hasil untuk sukses. Kalau orang bilang, ini adalah tentang perjalanan, bukan tujuan.

 

Tingkat keberhasilan tergantung dari mereka yang melihat, oleh karena itu jangan hiraukan komentar orang. Mereka tidak lihat behind the scene yang kamu lalui – air mata, keringat dan kebingungan yang kamu alami.

 

Ukuran kesuksesan yang sebenarnya dihitung dari berapa kali kamu bangkit dari kegagalan. Berani bangkit dari kegagalan dan maju lagi adalah kunci.

 

Jika apa yang kamu lakukan membuat kamu bahagia, puas dan termotivasi untuk meraih hal yang lebih, maka kamu adalah orang-orang yang berhasil.

 

 

TOP VIDEO
#CeritaKejarMimpi Eps.1 Perkenalkan, Namaku Mimpi
#CeritaKejarMimpi Eps.2 Kenali Mimpi, Bangkit Lebih Tinggi
Maudy Ayunda - Generasi Produktif